
Ikuti perjalanan agung Nabi Yunus AS ketika beliau memasuki tiga kegelapan—malam, lautan, dan perut ikan nun.
Dalam kesendirian itu, beliau mengangkat doa yang abadi: “Laa ilaaha illa Anta, Subhaanaka inni kuntu minazh-zhaalimiin.”
Melalui ilustrasi indah dan bahasa yang lembut, buku ini mengajak anak-anak memahami:
✔ kekuatan doa,
✔ pentingnya taubat,
✔ besarnya rahmat Allah,
✔ serta bagaimana harapan selalu hadir bahkan di tempat tergelap.
Sebuah kisah spiritual yang menghangatkan hati, memperkuat iman, dan mengajarkan bahwa Allah selalu mendengar hamba-Nya.
🌿 Profil Nabi Yunus AS
Nabi Yunus AS adalah salah satu nabi mulia yang disebut di dalam Al-Qur’an. Nama beliau muncul dalam beberapa surat, terutama Surat As-Saffat, Al-Anbiya, dan Yunus. Beliau juga dikenal dengan gelar Dzan Nun (Pemilik Ikan Besar) sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an (21:87).
🕊 Asal-usul dan Kelahiran
Ulama sepakat bahwa Nabi Yunus AS berasal dari wilayah Ninawa (sekitar wilayah Mosul, Irak sekarang).
Tidak ada riwayat sahih yang menyebutkan tahun kelahiran beliau, tetapi para sejarawan menempatkannya setelah masa Nabi Ilyas AS. Beliau berasal dari keluarga yang baik dan tumbuh dalam lingkungan penyembah berhala, namun Allah memilih beliau menjadi seorang nabi yang membawa tauhid.
🕌 Diangkat sebagai Nabi
Allah mengutus Nabi Yunus AS kepada kaum Ninawa, sebuah masyarakat yang makmur namun tenggelam dalam kesyirikan. Tugas beliau adalah mengajak mereka kepada tauhid, ibadah yang benar, dan akhlak mulia.
🚶♂️ Meninggalkan Kaum Ninawa
Kaum beliau menolak dakwah dan mengejek peringatan Allah. Merasa sangat sedih dan marah, Yunus AS kemudian pergi meninggalkan mereka sebelum Allah mengizinkannya.
Dalam tafsir dijelaskan bahwa tindakan ini merupakan ijtihad beliau yang kurang tepat—bukan kesalahan besar, tetapi pilihan tergesa yang menjadi bagian dari ujian Allah.
🌊 Peristiwa Ikan Besar
Dalam perjalanannya, beliau menaiki kapal. Allah menguji dengan badai besar. Undian dilakukan tiga kali, dan nama Nabi Yunus AS terpilih. Dengan tawakal penuh, beliau menjatuhkan diri ke laut.
Kemudian seekor ikan besar (nun)—bukan paus dalam pemahaman modern, melainkan makhluk besar yang Allah ciptakan—menelannya tanpa melukai.
🌱 Penyelamatan dan Pohon Yaqtīn
Allah memerintahkan ikan untuk melepaskan beliau dengan lembut ke tepi pantai.
Nabi Yunus AS lemah, lalu Allah menumbuhkan pohon yaqtīn (sejenis labu) untuk melindungi dan menguatkan beliau.
🌤 Kembali ke Kaum Ninawa
Setelah sembuh, Allah memerintahkan beliau kembali ke kaum Ninawa.
Mereka pun telah bertaubat dan menyambut Nabi Yunus AS dengan penuh keimanan.
Inilah salah satu kaum yang seluruhnya beriman setelah melihat tanda-tanda Allah (QS. Yunus:98).
🕊 Akhir Hayat
Tidak ada riwayat sahih yang menyebutkan secara pasti tahun wafat Nabi Yunus AS atau di mana beliau dimakamkan.
Sebagian sejarawan klasik menyebut lokasi-lokasi simbolis (Ninawa, Palestina, atau Syam), namun tidak ada yang dapat dipastikan secara ilmiah atau syar’i.
Yang pasti, beliau wafat sebagai nabi yang dimuliakan, dan Allah menyebutnya sebagai hamba yang saleh.









Ulasan
Belum ada ulasan.