Diskon!
, ,

Cerita Rakyat Jawa Tengah: Timun Mas dan Buto Ijo; Janji Kelam di Usia Tujuh Belas

Harga aslinya adalah: Rp50.000.Harga saat ini adalah: Rp29.900.

Beli Ebook

Janji Kelam di Usia Tujuh Belas

Wajah Mbok Sirni seketika pucat pasi. Jantungnya berdegup kencang, seperti hendak melompat keluar dari dadanya.
Bagaimana mungkin ia menyerahkan Timun Mas — anak yang selama ini ia rawat dengan penuh kasih dan doa?
“Tuan Raksasa… mohon ampun,” suara Mbok Sirni lirih bergetar, matanya berkaca-kaca. “Timun Mas masih kecil. Ia belum bisa apa-apa. Berilah hamba sedikit waktu.”
Raksasa itu menyipitkan matanya yang besar, menatap tajam ke arah Mbok Sirni.
“Waktu?” geramnya dengan suara bergemuruh seperti guntur di langit.
Namun, setelah terdiam beberapa saat, si Raksasa menghela napas berat. “Baiklah, Mbok Sirni. Aku beri kau waktu.”
Mbok Sirni menatapnya penuh harap, meski rasa takut masih mencengkeram hatinya.

Soal 1
T: Mengapa wajah Mbok Sirni menjadi pucat pasi?
J: Wajahnya pucat karena ia sangat takut dan tidak mau menyerahkan Timun Mas kepada Raksasa.

Pembahasan: Perubahan wajah yang digambarkan penulis, seperti “pucat pasi”, menunjukkan perasaan tokoh yang sangat kuat, dalam hal ini adalah ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam.

Soal 2
T: Apa alasan yang diberikan Mbok Sirni kepada Raksasa untuk meminta waktu?
J: Mbok Sirni beralasan bahwa Timun Mas masih kecil dan belum bisa apa-apa.

Pembahasan: Pertanyaan ini meminta kita untuk memahami alasan tokoh melakukan suatu tindakan. Dalam hal ini, alasan Mbok Sirni adalah untuk melindungi anaknya.

Soal 3
T: Bagaimana suara Raksasa saat merespons permintaan Mbok Sirni?
J: Suara Raksasa bergemuruh seperti guntur di langit.

Pembahasan: Penggambaran suara seperti ini menggunakan majas metafora untuk membuat cerita lebih hidup dan menunjukkan bahwa Raksasa memiliki suara yang sangat keras dan menakutkan.

Soal 4
T: Apa yang akhirnya diberikan Raksasa kepada Mbok Sirni?
J: Raksasa akhirnya memberikan waktu kepada Mbok Sirni.

Pembahasan: Jawaban ini merupakan inti dari penyelesaian konflik sementara dalam cerita ini. Meski demikian, masalahnya belum selesai sepenuhnya.

Soal 5
T: Meski telah diberi waktu, perasaan apa yang masih dirasakan Mbok Sirni?
J: Perasaan takut masih mencengkeram hatinya.

Pembahasan: Pertanyaan ini mengajak kita untuk memahami bahwa seorang tokoh bisa merasakan lebih dari satu perasaan secara bersamaan. Di satu sisi ada harap, di sisi lain takut masih ada.

 

Beli Ebook

Ebook  PDF Cerita Rakyat Jawa Tengah; Timun Mas dan Buto Ijo Cover
Ebook Cerita Rakyat Jawa Tengah; Timun Mas dan Buto Ijo
  • Seri: Cerita Rakyat Nusantara
  • Judul: Cerita Rakyat Jawa Tengah; Timun Mas dan Buto Ijo
  • Penulis: Kak Nurul Ihsan
  • Ilustrator: Uci Ahmad Sanusi
  • Desain: Kak Nurul Ihsan
  • Isi: 50 halaman PDF printable
  • Bahasa: Indonesia
  • Penerbit Digital: Yayasan Sebaca Indonesia
  • Affiliate: https://lynk.id/nurulihsan

Di sebuah desa kecil, Mbok Sirni yang lama merindukan kehadiran seorang anak akhirnya menerima hadiah misterius berupa biji mentimun dari Raksasa Buto Ijo.

Dari buah mentimun emas itu lahirlah seorang bayi cantik bernama Timun Mas.

Namun kebahagiaan Mbok Sirni tidak berlangsung lama. Janji yang pernah ia ucapkan kepada sang raksasa kembali menghantuinya.

Ketika usia Timun Mas genap tujuh belas tahun, Buto Ijo datang untuk menagih. Demi menyelamatkan putrinya, Mbok Sirni dan Timun Mas harus berjuang melawan kekuatan jahat dengan keberanian dan kecerdikan.

Inilah kisah legendaris tentang cinta seorang ibu, perjuangan, dan harapan.

✨ Pesan Moral Cerita Timun Mas dan Buto Ijo

  • Janji harus ditepati, tetapi manusia juga harus bijak dalam membuat janji.
    Mbok Sirni terpaksa menerima akibat dari janjinya kepada Buto Ijo. Cerita ini mengajarkan bahwa setiap janji memiliki konsekuensi, sehingga kita harus berhati-hati sebelum berjanji pada siapa pun.
  • Keberanian dan kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan besar.
    Meskipun Buto Ijo adalah raksasa kuat dan menakutkan, Timun Mas berhasil menyelamatkan diri berkat keberaniannya dan akal yang tajam. Ini menunjukkan bahwa kecerdasan lebih berharga daripada kekuatan fisik.
  • Kasih sayang orang tua mendorong pengorbanan yang luar biasa.
    Mbok Sirni berjuang keras untuk melindungi Timun Mas. Cinta orang tua mengajarkan bahwa keluarga adalah harta paling berharga yang harus dijaga.
  • Jangan mudah percaya pada bantuan dari pihak yang tidak jelas niatnya.
    Bibit mentimun dari Buto Ijo tampak seperti berkah, tetapi ternyata membawa masalah besar. Cerita ini mengingatkan kita agar tidak mudah tergiur oleh pemberian yang kelihatannya menguntungkan, tetapi belum tentu baik.
  • Setiap masalah selalu ada jalan keluarnya.
    Saat bahaya datang, Timun Mas tetap berusaha dan tidak menyerah. Dengan usaha, doa, dan keberanian, cobaan apa pun bisa teratasi.
  • Kebaikan hati seseorang akan membawa pertolongan pada saat yang tepat.
    Mbok Sirni yang baik hati akhirnya mendapat bantuan dari seorang pertapa. Ini mengajarkan bahwa kebaikan tidak pernah sia-sia—suatu hari akan kembali menjadi pertolongan.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Cerita Rakyat Jawa Tengah: Timun Mas dan Buto Ijo; Janji Kelam di Usia Tujuh Belas”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Buka WhatsApp
Halo, Kak. Ada yang bisa kami bantu?
Admin sebacaindonesia.com
Silakan bisa chat di sini, Kak.
Download 200+ ebook anak PDF printable bergambar 100% untuk program sosial edukasi